Rabu, 22 Oktober 2025

 Hari / Tanggal       : Kamis, 23 oktober 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : Pendidikan Pancasila, Seni Rupa

Pancasila

Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.

Tujuan Pembelajaran : 

Menjelaskan pengertian norma hukum, agama, kesusilaan, dan sopan santun.

Memberikan contoh penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari pentingnya norma untuk menciptakan ketertiban dan kerukunan hidup.

Seni Rupa

Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.


Tujuan Pembelajaran: 

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian menganyam. 




Assalamualaikum wr.wb

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya... 
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.


Materi Ajar Pendidikan Pancasila

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk masing-masing norma:
  • Sumber: 
    Ajaran dan wahyu Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Tujuan: 
    Mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia, serta menjaga hubungan spiritual. 
  • Sanksi: 
    Dosa atau siksa di akhirat jika dilanggar, serta pahala bagi yang mematuhi. 
  • Contoh: 
    Melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing, menghormati hari raya agama lain. 
2. Norma Hukum 
  • Sumber: Peraturan dan undang-undang yang dibuat oleh negara.
  • Tujuan: Mengatur tata tertib dalam masyarakat agar tercipta keadilan.
  • Sanksi: Sanksi hukum yang tegas, mengikat, dan memaksa jika dilanggar.
  • Contoh: Menaati peraturan lalu lintas, membayar pajak, tidak mencuri.
  • Sumber: Hati nurani dan kesadaran individu tentang benar dan salah. 
  • Tujuan: Pedoman hidup untuk membedakan perilaku baik dan buruk, menjaga hubungan baik antarindividu. 
  • Sanksi: Sanksi sosial seperti celaan, penyesalan, atau penurunan nilai diri di mata masyarakat. 
  • Contoh: Berperilaku jujur, menghormati orang tua, berbuat baik terhadap sesama. 
  • Sumber: Pandangan dan kebiasaan masyarakat tentang sopan santun yang berlaku di suatu lingkungan. 
  • Tujuan: Mengatur pergaulan agar saling hormat menghormati dalam masyarakat. 
  • Sanksi: Sanksi sosial berupa dicela atau dianggap tidak sopan oleh masyarakat. 
  • Contoh: Berbahasa sopan kepada orang tua, mengucapkan salam, menghargai orang berbicara, tidak menyerobot antrean. 



SENI RUPA

🔎 Pengertian Menganyam

Menganyam adalah teknik membuat karya seni atau kerajinan tangan dengan cara menyusun dan menyilangkan bahan secara teratur membentuk pola tertentu.

🎯 Tujuan Pembelajaran

  • Mengenal teknik dasar menganyam.

  • Mengembangkan kreativitas dan ketelitian.

  • Menghargai karya seni berbasis budaya lokal.

🧵 Bahan dan Alat Anyaman

Bahan alami:

  • Daun pandan

  • Daun kelapa

  • Bambu

  • Rotan

Bahan buatan:

  • Kertas warna

  • Pita plastik

  • Sedotan

  • Kain perca

Alat bantu:

  • Gunting

  • Lem

  • Penggaris

  • Pensil/pulpen

🛠️ Teknik Dasar Menganyam

  1. Teknik Lurus (Horizontal-Vertikal):

    • Pola anyaman saling menyilang antara garis lurus mendatar dan tegak.

    • Contoh: anyaman tikar, hiasan dinding.

  2. Teknik Diagonal:

    • Pola anyaman membentuk garis miring atau sudut.

    • Lebih sulit dari teknik lurus.

  3. Teknik Motif (Pola Gambar):

    • Menggabungkan warna dan bentuk untuk membentuk gambar tertentu.

    • Digunakan untuk karya seni dekoratif.

🖼️ Contoh Hasil Anyaman

  • Tikar

  • Tas atau dompet dari plastik

  • Keranjang bambu

  • Tempat pensil dari kertas anyam

  • Hiasan dinding

🌟 Nilai-nilai dalam Kegiatan Menganyam

  • Ketekunan dan kesabaran

  • Kreativitas dan imajinasi

  • Pelestarian budaya lokal

  • Kerja sama (jika dikerjakan berkelompok)

✅ Penilaian

  • Kerapian hasil anyaman

  • Keunikan pola atau motif

  • Pemilihan warna dan bahan

  • Kreativitas dalam desain


Selasa, 21 Oktober 2025

Materi ajar : Rabu, 22 Oktober 2025

 Hari / Tanggal       : Rabu, 22 oktober 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : Matematika, Bahasa Indonesia.

Matematika

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uangMereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPBPeserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)

Tujuan Pembelajaran : Murid dapat memahami cara membaca Rasia bilangan dengan baik. 

Bahasa Indonesia

Capaian Pembelajaran: 

Murid mampu menganalisis informasi dan nilai-nilai dari teks sastra (legenda) dan informasional (catatan perjalanan, teks museum). Murid mampu menemukan dan mengidentifikasi informasi pada fitur grafis (grafik), serta menulis teks laporan untuk menjelaskan hasil pengamatan

Tujuan Pembelajaran: 

Murid dapat :

1. Memahami isi legenda "Putri Komodo" dan mengidentifikasi majas yang digunakan.

2. Menganalisis catatan perjalanan untuk membedakan informasi yang bersifat fakta dan opini.

3. Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung (dan sebaliknya) sesuai konteks.

4. Menganalisis data dari grafik dan menyajikannya kembali dalam bentuk kalimat informatif.

5. Menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan ke museum atau tempat bersejarah dengan struktur yang baik

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.


BAHASA INDONESIA

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menyimak Kisah Legenda Putri Komodo. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik didik mampu menyimak dengan baik dan membuat pertanyaan mengenai kisah yang dibacakan.


Pada kegiatan ini peserta didik menyimak dengan saksama, memahami, memaknai instruksi yang lebih kompleks sesuai jenjangnya, memahami dan menganalisis ide pokok dan ide yang lebih terperinci dalam paparan guru atau teman dan dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan, misalnya buku yang dibacakan nyaring atau siaran berita)

Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Namun, kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu. Sedangkan menyimak adalah proses mendengar denganpemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu.

Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua keterampilan berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi. Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi, memahami makna komunikasi.

Nama Putri Naga sudah tidak asing lagi ditelinga penduduk Pulau Komodo. Sebab, sosok putri gaib itu memiliki peranan penting dalam cerita asal-usul hewan Komodo yang eksistensinya masih ada sampai sekarang. Apa sih hubungannya si Tuan Putri dengan komodo? Jadi, legenda Putri Naga Komodo sudah turun temurun diceritakan dari generasi silam. Konon, di sekitar wilayah tersebut ada seorang wanita cantik yang punya kekuatan mistis. Penduduk menyebutnya sebagai Putri Naga.

Putri Naga juga memiliki sifat yang baik sehingga salah satu pemuda bernama Majo kesengsem. Untungnya, Putri Naga juga memiliki perasaan yang sama sehingga mereka berdua menikah. Lama-kelamaan, Putri Naga akhirnya hamil dan kejadian mengejutkan terjadi setelah mereka mengetahui anak yang dilahirkan ternyata tidak normal.

Menyimak
Simaklah ketika guru membacakan cerita rakyat tentang komodo ini. Selama menyimak, tuliskan satu pertanyaan yang terlintas di pikiranmu tentang kisah ini di selembar kertas!

Legenda Putri Komodo
Pada zaman dahulu di Kepulauan Komodo tinggallah seorang pria bernama Empu Najo dan istrinya, Lea. Mereka tinggal di Teluk Loh Lawi di Gili Mana. Di sana Empu Najo terpilih menjadi kepala desa. Namun, desa tersebut terus diserang oleh orang-orang dari Suku Bajo yang tak segan menjarah dan mengobrak-abrik desa mereka hingga luluh lantak. 
Kisah Legenda Putri Komodo
Dan seterusnya

Bacalah ulang cerita “Legenda Putri Komodo” tersebut. Kemudian, jawablah  pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Menurut kalian, apakah kisah legenda ini benar-benar terjadi? Jelaskan jawabanmu.
Kisah legenda merupakan cerita fiksi. Jadi, tidak benar-benar terjadi pada masa lalu. Kisah legenda digunakan sebagai dongeng, hiburan, atau nasihat untuk diteruskan ke generasi selanjutnya.
2. Mengapa Si Gerong bersikap baik kepada saudara perempuannya?
Gerong bersikap baik pada adiknya karena dia menyayangi satu-satunya saudara kandung yang hidup bersamanya sejak kecil dan mereka berdua dibesarkan oleh ayahnya dengan penuh kasih sayang. Gerong juga ingin melindungi adiknya dari penduduk desa yang mungkin berniat jahat.
3. Bagaimana cara Empu Najo membesarkan kedua anaknya?
Empu Najo membesarkan kedua anaknya dengan penuh kasih sayang dan berlaku adil.
4. Apa pesan atau amanat yang bisa dipetik dari legenda ini?
Hikmah yang bisa dipetik dari legenda ini adalah bahwa sebaiknya kita hidup berdampingan dengan hewan-hewan yang tinggal di habitat yang sama dengan baik. Tidak perlu memburu atau menyakiti hewan tersebut.

Demikian pembahasan mengenai Menyimak Kisah Legenda Putri Komodo. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud


Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Membahas Gaya Bahasa Majas Teks “Legenda Putri Komodo”. Tujuan pembelajaran kali ini adalah Peserta didik bisa menganalisis penggunaan gaya bahasa majas dalam legenda dan membedakan makna sebenarnya dan makna kiasan.

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya, bisa kita pahami bahwa majas itu menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.
Majas
Jenis majas yang ada dalam Bahasa Indonesia ada sangat banyak sekali. Tapi, di artikel ini kita akan bahas beberapa saja ya yang sering muncul di pelajaran. Secara umum, kita akan membahas macam-macam majas, di antaranya majas metafora, majas asosiasi, majas personifikasi, dan majas hiperbola.
  1. Majas Metafora: mengungkapkan sesuatu dengan perbandingan langsung  atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. Contoh: Karena rajin  membantu, dia dianggap anak emas oleh orang tuanya.
  2. Majas Asosiasi (Perumpamaan): membandingkan dua objek yang berbeda  tapi dianggap sama, menggunakan kata pembanding ‘bagaikan,’ ‘bak,’  atau ‘seperti.’ Contoh: Matanya indah seperti bintang kejora.
  3. Majas Personifikasi: menggunakan sifat-sifat benda hidup pada suatu  benda mati. Contoh: Pohon nyiur melambai-lambai tertiup angin.
  4. Majas Hiperbola: menyampaikan sesuatu dengan gaya melebih-lebihkan.  Contoh: Ayah bekerja keras membanting tulang demi memenuhi  kebutuhan keluarganya.

Untuk memperkirakan makna majas, peserta didik bisa mengaitkan dengan konteks dalam bacaan atau mintalah peserta didik untuk membayangkan secara visual kata-kata majas tersebut, misalnya rata dengan tanah, bayangkan sebuah desa yang bangunannya hampir tidak ada yang berdiri melebihi tinggi tanah.

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, penduduk Pulau Komodo juga punya legenda yang turun temurun diturunkan secara lisan. Cerita tersebut populer dengan sebutan legenda Putri Naga Komodo yang katanya menjawab asal muasal mengapa komodo ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Eksistensi kadal raksasa itu memang populer banget sampai ke mancanegara. Bahkan habitat Komodo ini sudah diklaim sebagai Situs Warisan Dunia sejak 1991.

MATEMATIKA

Rasio untuk Kelas 6 SD adalah perbandingan dua besaran yang dapat diungkapkan dalam bentuk a:b atau a/b, yang bisa disederhanakan dengan membagi kedua angka dengan nilai yang sama untuk mendapatkan rasio paling sederhana. Konsep ini penting untuk membandingkan jumlah atau ukuran secara proporsional dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam resep masakan atau perbandingan harga barang. 
Pengertian Rasio 
  • Perbandingan BesaranRasio adalah cara membandingkan dua nilai atau lebih dari suatu besaran.
  • BesaranBesaran adalah sesuatu yang bisa diukur, seperti jumlah benda, ukuran, atau berat.
  • Penulisan Rasio:
    • Menggunakan tanda "dibanding" atau ":" (misalnya, 2:3).
    • Dalam bentuk pecahan (misalnya, 2/3).
  • SatuanDalam rasio besaran yang sama, satuan tidak perlu dicantumkan.
Menyederhanakan Rasio
  • Membagi dengan Angka yang Sama
    Untuk menyederhanakan rasio, kedua angka dalam rasio dibagi dengan faktor persekutuan terbesar (FPB) atau angka pembagi yang sama. 
  • Contoh
    Rasio 4 berbanding 6 dapat disederhanakan menjadi 2 berbanding 3, dengan membagi kedua angka dengan 2. 
Penerapan Rasio dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Membandingkan Jumlah
    Menentukan rasio jumlah buah-buahan, seperti rasio jeruk terhadap lemon dalam semangkuk buah. 
  • Membandingkan Harga
    Memilih paket bibit pohon yang lebih murah dengan menghitung rasio harga per bibit, seperti harga satu bibit. 
  • Resep Masakan
    Menentukan takaran bahan-bahan agar sesuai dengan proporsi yang diinginkan, misalnya rasio tepung dan telur untuk kue. 
Contoh Soal dan Pembahasan 
  • Soal
    Di sebuah sekolah, terdapat 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Tentukan rasio siswa laki-laki terhadap siswa perempuan!
  • Pembahasan:
    • Rasio laki-laki : perempuan adalah 10 : 15.
    • Sederhanakan rasio dengan membagi kedua angka dengan 5: 10/5 : 15/5 = 2 : 3.
    • Jadi, rasio siswa laki-laki terhadap perempuan adalah 2 berbanding 3.

    pada pertemuan hari ini kita akan membahas Latihan soal Sumatif Tengah Semester dengan materi bilangan desimal dan Pecahan. Simak beberapa contoh soal dibawah ini;

    1. Konversi Pecahan ke Desimal dan Sebaliknya 
    • Ubah pecahan 3/5 menjadi bentuk desimal. (Jawaban: 0,6)
    • Ubahlah bentuk desimal 0,12 menjadi bentuk pecahan. (Jawaban: 12/100 atau 3/25)
    • Bentuk desimal dari 12,5% adalah... (Jawaban: 0,125)
    2. Operasi Hitung pada Pecahan Desimal 
    • Hasil dari 0,8 + 12/10 adalah... (Jawaban: 0,8 + 1,2 = 2)
    • Hitunglah: 0,65 + 0,5 x 3 = ... (Jawaban: 0,65 + 1,5 = 2,15)
    3. Soal Cerita
    • Ibu membeli 3 kg terigu. Jika sisa terigu adalah 50%, berapa kg terigu yang ibu gunakan? (Jawaban: 1,5 kg) 
    • Paman membawa 5 lusin buah mangga. Sebanyak 55% dari buah mangga dibagikan kepada tetangga. Berapa buah mangga yang masih tersisa? (Jawaban: 27 buah) 
    • Sebuah toko memiliki 2 tali pramuka dengan panjang 0,5 m dan 2½ m. Jika kedua tali tersebut digabungkan dan kemudian disisakan 0,25 m, berapa panjang tali yang digunakan? (Jawaban: 2,75 m) 

Demikian pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dirumah dan sholat lima waktu ya... 


Wassalamualaikum wr wb