Hari / Tanggal : Selasa, 2 September 2025
Fase/Kelas : C / VI
Mata Pelajaran : IPAS, Bahasa Indonesia.
IPAS
CP: Merefleksikan sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; menganalisis hubungan antar komponen biotik dan abiotik, serta pengaruhnya terhadap ekosistem; menjelaskan fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; menghasilkan upaya penghematan energi, serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; menjelaskan sistem tata surya, serta kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; menjelaskan letak dan kondisi geografis negara Indonesia dengan menggunakan peta konvensional/digital; meninjau sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; menemukan keragaman budaya nasional dalam konteks kebhinekaan berdasarkan pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayah tempat tinggal; serta menerapkan kegiatan ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran: Murid dapat mengidentifikasi organ organ yang terlibat dalam sistem gerak pada manusia.
Bahasa Indonesia
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menjelaskan kembali ide pokok dan beberapa ide pendukung dari teks informasional, berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan mempresentasikan gagasan, dan mampu menulis laporan sederhana (hasil wawancara) untuk menyampaikan informasi.
Tujuan Pembelajaran:
Murid dapat :
1. Memahami isi artikel tentang musisi Indonesia dan diplomasi budaya serta menjawab pertanyaan pemahaman.
2. Membuat peta pikiran untuk mengorganisasi gagasan tentang potensi diplomasi lunak Indonesia.
3. Merancang dan melakukan wawancara sederhana untuk menggali informasi tentang seni budaya lokal.
Assalamualaikum wr wb
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
BAHASA INDONESIA
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Joey Alexander, Pianis yang Mendunia. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mampu menyimak dengan baik dan menjawab pertanyaan mengenai artikel yang dibacakan. Pada kegiatan ini pesera didik menjelaskan kembali ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks yang dibacakan berdasarkan pemahaman dan pemaknaannya terhadap tulisan dan gambar pendukung.
- Sebagai pokok masalah dalam paragraf atau teks.
- Menunjukkan informasi yang ingin disampaikan penulis.
- Memudahkan pembaca untuk memahami maksud teks.
- Sebagai batasan untuk penulis dalam mengembangkan paragraf.
- Sementara itu, untuk fungsi gagasan pendukung adalah sebagai berikut:
- Menjelaskan gagasan pokok.
- Melengkapi gagasan pokok.
- Memberikan informasi tambahan yang masih berkaitan dengan gagasan pokok.
No. | Kata Kunci | Pertanyaanku |
---|---|---|
1. | Amerika | Di manakah Joey Alexander sekarang tinggal? |
2. | Bali | Di manakah Joey Alexander dilahirkan? |
3. | Keyboard Elektronik | Apa nama alat musik yang digunakan Joey saat mulai belajar bermain piano? |
4. | Jaz klasik | Apa aliran musik yang dikenalkan ayah Joey? |
5. | Herbie Hancock | Siapa nama pianis terkenal yang mengunjungi Indonesia saat Joey berusia 8 tahun? |
6. | Ukraina | Di mana Joey memenangkan hadiah kompetisi musik untuk semua usia yang diikuti 200 peserta dari 17 negara? |
7. | Trio Joey Alexander | Apa nama grup musik Joey sekarang? |
Pengertian Sistem Gerak pada Manusia
Sistem gerak pada manusia merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan tubuh manusia untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sistem gerak terdiri dari rangkaian tulang, otot, dan sendi yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan pergerakan.
Tulang berfungsi sebagai kerangka penopang tubuh dan tempat melekatnya otot. Otot berkontraksi untuk menghasilkan gaya yang memungkinkan tubuh bergerak, sedangkan sendi memungkinkan gerakan antar tulang.
Fungsi Sistem Gerak pada Manusia
Sistem gerak pada manusia memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan struktur penopang untuk tubuh dan melindungi organ-organ internal.
2. Memungkinkan berbagai gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, mengangkat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
3. Merespons secara refleks terhadap potensi bahaya dengan menghindari atau menghindarkan tubuh dari situasi berbahaya.
4. Menghasilkan panas selama aktivitas fisik untuk membantu menjaga suhu tubuh dalam kisaran yang optimal.
5. Mempertahankan keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan, dan bergerak dengan koordinasi yang baik.
6. Sumsum tulang dalam tulang panjang berperan dalam pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang penting untuk oksigenasi, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah.
7. Tulang menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berperan dalam produksi beberapa hormon penting.
Struktur Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia terdiri dari beberapa organ yang bekerjasama untuk memungkinkan manusia untuk menggerakkan tubuhnya.
Rangka
Rangka pada manusia terdiri dari berbagai jenis tulang yang membentuk kerangka penopang tubuh. Rangka termasuk tengkorak yang melindungi otak, tulang belakang (vertebrae) yang melindungi sumsum tulang belakang, dan tulang rusuk yang melindungi organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru.
Tulang-tulang ini juga berperan dalam menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berkontribusi dalam pembentukan sel darah di sumsum tulang.
Otot
Otot adalah jaringan yang berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Ada tiga jenis otot utama: otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung. Otot rangka melekat pada tulang-tulang melalui tendon dan bekerja bersama-sama untuk menghasilkan berbagai gerakan tubuh, seperti berjalan, mengangkat, dan berlari. Otot polos terdapat di dinding organ-organ dalam dan mengendalikan gerakan internal seperti peristaltik dalam sistem pencernaan. Otot jantung, yang hanya ada di jantung, memompa darah ke seluruh tubuh.
Sendi
- Memungkinkan Gerakan:Sendi adalah bagian penting dari sistem rangka yang memungkinkan tubuh untuk bergerak, seperti menekuk siku, berjalan, atau melambaikan tangan.
- Memberikan Fleksibilitas:Sendi juga membuat tubuh menjadi fleksibel sehingga bisa melakukan berbagai aktivitas.
- Tulang Rawan (Kartilago):Lapisan jaringan keras, licin, dan fleksibel yang menutupi ujung tulang di dalam sendi untuk mengurangi gesekan.
- Ligamen:Jaringan ikat yang kuat dan elastis yang menghubungkan tulang ke tulang lain untuk memberikan stabilitas pada sendi.
- Tendon:Jaringan ikat kuat yang menghubungkan otot ke tulang untuk mengontrol pergerakan sendi.
- Membran Sinovial:Jaringan yang melapisi sendi dan mengeluarkan cairan sinovial.
- Cairan Sinovial:Cairan bening yang berfungsi melumasi sendi, mengurangi gesekan, dan menyediakan nutrisi bagi tulang rawan.
- Bursa:Kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi gesekan antara tulang, ligamen, dan struktur lain di dalam sendi.
- Sendi Bergerak Bebas (Sinovial): Sendi yang dapat bergerak banyak, contohnya sendi siku dan pinggul.
- Sendi Sebagian Bergerak (Kartilago): Sendi yang hanya bisa bergerak sedikit, seperti yang terdapat di tulang belakang.
- Sendi Tidak Bergerak (Fibrosa): Sendi yang tidak dapat digerakkan sama sekali, contohnya sendi pada tulang tengkorak.
Gangguan pada sistem gerak manusia dan cara mengatasinya yaitu:
1. Osteoporosis (Penurunan Kepadatan Tulang)
Gangguan ini membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, berolahraga dengan beban, dan menghindari merokok serta alkohol.
2. Cedera Otot dan Tendon
Cedera otot, seperti robekan atau regangan, bisa terjadi akibat gerakan yang berlebihan atau cedera fisik. Terapi fisik, istirahat, pemberian kompres dingin-panas, dan latihan rehabilitasi adalah cara mengatasi cedera otot.
3. Artritis (Radang Sendi)
Artritis menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi. Pengobatan meliputi obat antiinflamasi, fisioterapi, berolahraga dengan ringan, dan menghindari aktivitas yang membebani sendi.
4. Skoliosis (Pembengkokan Tulang Belakang)
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang dapat mengganggu postur dan mobilitas. Pemantauan berkala, terapi fisik, dan dalam kasus parah, pemasangan alat penyangga atau operasi bisa menjadi solusi.
4. Hernia Nukleus Pulposus (Prolaps Discus Intervertebralis)
Ini adalah kondisi di mana cakram antartulang belakang dapat meluas dan menekan saraf. Pengobatan dapat mencakup istirahat, terapi fisik, obat pereda nyeri, dan dalam kasus yang parah, operasi.
5. Kekakuan Sendi (Arthrogryposis)
Ini adalah kondisi di mana sendi memiliki keterbatasan gerakan. Terapi fisik dan latihan terencana dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.
Teknologi Sistem Gerak pada Manusia
Seperti sistem organ lainnya, tentunya sistem gerak manusia juga bisa mengalami gangguan. Meskipun begitu, teknologi yang digunakan untuk membantu sistem gerak pada manusia cukup banyak berkembang.
Berikut beberapa teknologi dapat digunakan dalam penyembuhan patah tulang:
1. Gips
Gips berfungsi untuk menjaga agar tulang yang patah tetap dalam posisi yang benar dan meminimalkan gerakan agar proses penyembuhan berjalan lebih cepat.
2. Belat atau bidai
Belat atau bidai memiliki fungsi yang mirip dengan penggunaan gips. Bedanya, belat digunakan untuk menghentikan pergerakan pada area tulang yang patah selama masa penyembuhan. Biasanya, metode ini cocok untuk patah tulang kecil yang tidak memerlukan gips.
3. Traksi
Traksi adalah teknik lain yang melibatkan penggunaan alat seperti katrol, tali, beban, dan rangka logam yang ditempatkan di atas tempat tidur. Traksi bertujuan agar otot dan tendon di sekitar tulang yang patah meregang, membantu tulang tetap sejajar, dan mempercepat proses penyembuhan. Meski jarang digunakan, traksi sering diaplikasikan sebelum operasi untuk menjaga stabilitas tulang yang patah.
4. Operasi
Untuk kasus patah tulang yang sulit diatasi dengan gips atau belat, operasi menjadi pilihan. Melalui operasi, tulang yang patah dapat dikembalikan ke posisinya yang semula. Biasanya, dokter akan memasang paku atau pen logam di area tulang yang patah.
5. Pemberian obat-obatan
Pasien yang mengalami patah tulang juga akan menerima obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang muncul. Jenis obat yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan gejala. Umumnya, pasien diberi obat pereda nyeri dan antibiotik.
Untuk lebih jelasnya bisa menonton video pembelajaran dibawah ini:
Demikian pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dirumah dan sholat lima waktu ya...
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar